Azas-Azas Pengetahuan Lingkungan
PENDAHULUAN
Asas di
dalam suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum,
yang kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena)
dan situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan
dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui
kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui
oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan
penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang
lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan.
Namun
demikian sebaliknya apabila suatu asas sudah diuji berkali-kali dan hasilnya
terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat berubah statusnya menjadi hukum. Begitu pula apabila asas
yang mentah dan masih berupa dugaan ilmiah seorang peneliti, biasa disebut hipotesis Hipotesis ini dapat
menjadi asas apabila diuji secara terus menerus sehingga memperoleh kesimpulan
adanya kebenaran yang dapat diterapkan secara umum. Untuk mendapatkan asas baru
dengan cara pengujian hipotesis ini disebut cara induksi
dan kebanyakan dipergunakan dalam bidang-bidang biologi, kimia dan
fisika. Disini metode pengumpulan data melalui beberapa percobaaan
yang relatif terbatas untuk membuat kesimpulan yang menyeluruh
AZAS-AZAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ada , sebagai berikut :
- ASAS KE 1
Menyatakan bahwa semua energi yang
memasuki sebuah organisme, populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai
energi tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, serta tidak dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
- ASAS KE 2
Menyatakan bahwa tidak ada sistem
perubahan energi sangat efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu
“Semua sistem biologi kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi
ke dalam bentuk panas yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa.”
- ASAS KE3
Menyatakan bahwa materi, energi,
ruang, waktu dan keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
- ASAS KE 4
Menyatakan bahwa semua kategori
sumber alam, jika pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering
menurun dengan penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
- ASAS KE 5
Menyatakan bahwa terdapat dua jenis
sumber alam, yaitu sumber alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan,
dan tidak mempunyai daya rangsang penggunaan.
- ASAS KE 6
Menyatakan bahwa Individu dan
spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan daripada saingannya, cenderung
akan berhasil mengalahkan saingannya tersebut.
- ASAS KE 7
Menyatakan bahwa kemantapan pada
keanekaragaman suatu komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah
diramal.
- ASAS KE 8
Menyatakan bahwa sebuah habitat
dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson. Hal tersebut bergantung
kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat memisahkan takson.
- ASAS KE 9
Menyatakan bahwa keanekaragaman
komunitas apa saja sebanding dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat
hubungan antara biomasa, aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem
biologi.
- ASAS KE 10
Menyatakan bahwa lingkungan yang
stabil perbandingan antara biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu
naik mencapai sebuah asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah
pada peningkatan efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
- ASAS KE 11
Menyatakan bahwa sistem yang telah
mantap mengeksploitasi sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama
tikus, serangga dari hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan
transmigran.
- ASAS KE 12
Menyatakan bahwa kesempurnaan
adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada
keadaan lingkungan.
- ASAS KE 13
Menyatakan bahwa ingkungan yang
secara fisik telah mantap memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman
biologi pada ekosistem yang mantap, serta kemudian dapat menggalakkan
kemantapan populasi lebih jauh.
- ASAS KE14
Menyatakan bahwa derajat pola
keteraturan naik-turunnya populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam
sejarah populasi sebelumnya yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
Ilmu lingkungan yang sudah berkembang saat ini dan banyak mengeluarkan hasil,
model dan teori yang semakin banyak jumlahnya semua harus didasari
oleh asas yang kokoh dan kuat yang merupakan satu kesatuan , asas asas yang sudah di tentukan juga tidak dapat dirubah . maka dari itu
kita harus mejaga dan mematuhi asas asas yang sudah ada
Komentar
Posting Komentar